REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Qatar menyatakan akan tetap mendanai badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), meskipun Israel menuduh staf badan tersebut terlibat dalam serangan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober.
“Qatar akan melanjutkan dukungannya kepada UNRWA, yang tanggung jawabnya meningkat dua kali lipat mengingat situasi bencana kemanusiaan yang dihadapi penduduk sipil tak berdosa di Gaza saat ini,” kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam pertemuan dengan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di Doha pada Senin (5/2).
“Qatar ingin melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza secara berkelanjutan dan tanpa hambatan,” ujar Abdulrahman.
Ia juga memperingatkan konsekuensi besar atas penangguhan pendanaan yang diberlakukan sejumlah negara donor terhadap UNRWA. Merespons komitmen tersebut, Lazzarini memuji dukungan Qatar yang murah hati dan tak tergoyahkan terhadap UNRWA untuk memenuhi kebutuhan darurat kemanusiaan warga Palestina di Gaza.
Sejak 26 Januari 2024, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Eropa telah menghentikan sementara dukungan dana untuk UNRWA, setelah Israel menuduh beberapa staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. UNRWA kemudian menyatakan telah memutus kontrak dengan sejumlah staf yang dimaksud