Kamis 08 Feb 2024 21:34 WIB

Korban Tewas Gaza Akibat Serangan Israel Capai Lebih dari 27.800 Jiwa

67.317 orang lainnya terluka dalam serangan yang masih berlangsung di Gaza.

A camp of internally displaced Palestinians at the Gaza border with Egypt, while smoke rises from an Israeli air strike, in the Rafah refugee camp, southern Gaza Strip, 08 February 2024. Since 07 October 2023, up to 1.9 million people, or more than 85 percent of the population, have been displaced throughout the Gaza Strip, some more than once, according to the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), which added that most civilians in Gaza are in
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
A camp of internally displaced Palestinians at the Gaza border with Egypt, while smoke rises from an Israeli air strike, in the Rafah refugee camp, southern Gaza Strip, 08 February 2024. Since 07 October 2023, up to 1.9 million people, or more than 85 percent of the population, have been displaced throughout the Gaza Strip, some more than once, according to the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), which added that most civilians in Gaza are in

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban tewas warga Palestina akibat serangan mematikan Israel terhadap Jalur Gaza telah meningkat menjadi 27.840 orang sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut, Kamis (8/2/2024). Sebuah pernyataan kementerian mengatakan bahwa 67.317 orang lainnya terluka dalam serangan yang sedang berlangsung.

"Serangan Israel menewaskan 130 orang dan melukai 170 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir," menurut pernyataan tersebut. "Banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambahnya.

Baca Juga

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang. Sekitar 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel, sementara semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB.

Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement