Jumat 09 Feb 2024 17:08 WIB

Intelijen AS: Israel Masih Jauh untuk Menumpas Habis Hamas

Biden menetapkan standar yang harus dipatuhi negara yang menerima bantuan militer AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Demonstran pro-Palestina ambil bagian dalam protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 1 Februari 2024.
Foto: EPA-EFE/WILL OLIVER
Demonstran pro-Palestina ambil bagian dalam protes di luar Union Station di Washington, DC, AS, 1 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwira intelijen Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengatakan Israel menurunkan kapabilitas militer Hamas. Tapi masih jauh untuk menumpas habis kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu.

Surat kabar AS, New York Times melaporkan para perwira itu menyampaikan asesmen mereka dalam pembicaraan tertutup dengan anggota Kongres AS. Perwira AS mengatakan tampaknya hanya sepertiga anggota Hamas yang tewas terbunuh serangan Israel.

Baca Juga

Laporan Kamis (8/2/2024) itu menambahkan para perwira menekankan tidak ada gunanya menghitung jumlah anggota 'musuh' yang tewas. Israel mengatakan tujuan utama operasi militernya di Gaza adalah membebaskan sisa sandera yang ditawan Hamas dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu dan menumpas habis kelompok yang berkuasa di Gaza sejak 2007 itu.

Sebelumnya, Senator AS Elizabeth Warren mengatakan ia bekerja sama dengan Gedung Putih untuk meminta pertanggungjawaban Israel mematuhi hukum internasional. Pernyataan ini disampaikan dalam merespons pengumuman Gedung Putih mengenai nota kesepahaman (MoU) baru untuk menetapkan standar kepatuhan pada negara yang menerima bantuan militer AS.

MoU ini juga mewajibkan Departemen Luar Negeri AS memberikan laporan tahunan ke Kongres mengenai negara-negara mana saja yang memenuhi standar tersebut.

Bantuan militer AS tidak bisa berupa cek kosong...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement