Selasa 13 Feb 2024 16:37 WIB

Ukraina: Serangan Udara Rusia Rusak Pembangkit Listrik di Dnipro

Laporan menyebutkan 16 dari 23 drone yang diluncurkan Rusia ditembak jatuh.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.
Foto: EPA-EFE/VADYM SARAKHAN
Sebuah mobil terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemerintah dan media Ukraina melaporkan serangan rudal dan drone Rusia ke Kota Dnipro merusak pembangkit listrik dan memutus pasokan aliran air ke sejumlah rumah warga.

Melalui aplikasi kirim-pesan Telegram, Selasa (13/2/2024) Angkatan Udara Ukraina mengatakan kota yang dihuni kurang dari satu juta orang itu diserang dengan rudal dan empat grup drone yang mendekati dari selatan, timur dan utara.

Baca Juga

Laporan menyebutkan 16 dari 23 drone yang diluncurkan Rusia ditembak jatuh. Perusahaan swasta penyedia energi terbesar Ukraina, DTEK mengatakan pembangkit listrik tenaga panasnya rusak. Tapi tidak ada korban jiwa atau luka dalam serangan itu.

DTEK tidak mengungkapkan dimana pembangkit listriknya berada. Tapi di Telegram, perusahaan utilitas air di Dnipro itu mengatakan "karena kekurangan listrik" sebagian pasokan air ditangguhkan dan media Ukraina mengatakan pembangkit listrik di Dnipro terkena tembakan.

Pada Selasa pagi Gubernur Wilayah Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan infrastruktur energi di wilayahnya terkena tembakan tapi tidak mengungkapkan detail lebih lanjut. Ia mengatakan 10 drone yang terbang di atas Kota Dnipro dihancurkan dan pegawai sedang memperbaiki rumah yang terdampak pemutusan aliran listrik.

Laporan-laporan itu belum dapat diverifikasi secara mandiri. Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi permintaan komentar.

Beberapa bulan terakhir baik Rusia dan Ukraina meningkatkan serangan udara yang jauh dari garis depan pertempuran. Saling mengincar infrastruktur energi, militer dan transportasi. n Lintar Satria/Reuters

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement