REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Organisasi hak asasi manusia dan lembaga kemanusiaan menyuarakan risiko kelaparan di Gaza. Menurut organisasi-organisasi itu, kelaparan menyebar dengan cepat selama pengepungan Israel di kantung permukiman Palestina tersebut.
Namun, sejumlah orang Israel melihat bantuan terbatas yang diizinkan Israel masih terlalu banyak. Puluhan pengunjuk rasa Israel menggelar protes mendesak memblokir bantuan-bantuan tersebut.
Di perbatasan Israel-Mesir, Nitzana-el Ouga, Rachel Touitou mengatakan ia bergabung dengan para demonstran untuk menghentikan bantuan ke Gaza karena ia menentang memberikan makanan kepada musuh.
Touitou bersikeras, meskipun tidak ada bukti atas klaimnya, bantuan kemanusiaan tersebut diberikan kepada Hamas. Ia menilai badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA bukanlah pemain yang sah dalam pemberian bantuan ke Gaza.
"Hal ini tidak bisa terus berlanjut. Penduduk Israel mengatakan tidak lagi. Hari ini kami bersama keluarga para sandera. Kami memiliki keluarga para pejuang yang saat ini sedang bertempur di Gaza," katanya pada Aljazirah, Rabu (14/2/2024).
"Kami tidak bisa memberi mereka makanan yang baik dan terutama bahan bakar," tambahnya.
Selanjutnya...