REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dokter di rumah sakit di Khan Younis, Ahmed Moghrabi mengatakan pasukan Israel menembak dan membunuh tahanan yang diborgol setelah mengirimnya untuk menyampaikan pesan perintah evakuasi ke Rumah Sakit Nasser. Perintah itu juga disampaikan melalui drone dan pengeras suara.
"Mereka mengirim seorang tahanan yang diborgol ke rumah sakit untuk memberitahu kami, kami harus melakukan evakuasi. Mereka melepas tembakan dan membunuh tahanan itu," kata kepala bedah plastik Rumah Sakit Nasser itu di video yang diunggah di media sosial, seperti dikutip Aljazirah, Kamis (15/2/2024).
Jurnalis Palestina, Mohammed El Helou yang berada di rumah sakit tersebut mengatakan pada Intercept, seorang pria muda yang diborgol dikirim ke Rumah Sakit Nasser. Ia memberitahu orang-orang untuk "keluar dari rumah sakit karena mereka (Israel) akan meledakkannya."
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan penembak jitu Israel membunuh tiga orang di Rumah Sakit Nasser pada Selasa (13/2/2024) kemarin. Di hari yang sama seorang pria muda yang dikirim untuk menyampaikan perintah evakuasi dibunuh.
Sementara itu ratusan staf medis dan pasien yang tidak bisa bergerak untuk pindah masih berada di dalam rumah sakit. Lembaga swadaya masyarakat Doctors Without Borders (MSF) mengatakan orang-orang takut untuk keluar dari rumah sakit setelah ada laporan orang-orang yang mencoba melakukan evakuasi ditembak.
Sementara itu Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) mengatakan militer Israel juga menembaki area sekitar Rumah Sakit al-Amal di Khan Younis. Gedung rumah sakit itu dilaporkan rusak.
Tentara Israel sudah mengepung fasilitas-fasilitas medis itu selama berminggu-minggu. PRCS melaporkan beberapa kali tentara Israel juga menyerbu kantor mereka di rumah sakit itu dan mencegah pengiriman tabung oksigen yang mengakibatkan kematian tiga pasien. n Lintar Satria