Jumat 16 Feb 2024 17:01 WIB

Hamas Bantah Lakukan Aktivitas Militer di Rumah Sakit Nasser

Israel mengklaim menemukan menemukan senjata, termasuk mortir dan granat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria bereaksi saat membawa seorang gadis yang terluka ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 6 Januari 2024
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Seorang pria bereaksi saat membawa seorang gadis yang terluka ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 6 Januari 2024

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas membantah menempatkan pejuang atau senjatanya di dalam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Bantahan ini disampaikan setelah Israel menuduh kelompok itu dengan mengatakan mereka menemukan pejuang dan senjata di rumah sakit tersebut.

"Sudah berulang kali kami katakan kebijakan perlawanan Palestina kami adalah menjauhkan institusi publik dan sipil dan sektor kesehatan dari aktivitas militer," kata Hamas dalam pernyataannya seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga

"Dalam beberapa kesempatan, berulang kali kami meminta PBB dan organisasi relevan untuk membawa komite internasional memeriksa rumah sakit dan membuktikan narasi Israel adalah kebohongan. Tapi permintaan kami tidak pernah didengar," kata Hamas.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan serangan ke Rumah Sakit Nasser mengarah pada penangkapan puluhan "teroris." Ia mengatakan di dalam rumah sakit pasukan Israel menemukan senjata, termasuk mortir dan granat pada orang-orang yang ditahan.

Hagari mengatakan beberapa orang yang ditahan terlibat dalam serangan 7 Oktober lalu, termasuk seorang sopir mobil ambulans. Militer Israel juga mengatakan mereka yakini terdapat jenazah sandera Israel di suatu tempat di bawah tanah Rumah Sakit Nasser dan itu salah satu alasan pasukannya terlibat dalam operasi terbatas dan presisi di fasilitas kesehatan itu.

Belum ada bukti terdapat jenazah para sandera di dalam rumah sakit. Hagari juga mengatakan tidak ada kewajiban bagi pasien atau staf untuk melakukan evakuasi dari rumah sakit dan militer tidak ingin melukai warga sipil tak bersalah.

Aljazirah melaporkan pernyataan ini sangat bertolak belakang dengan laporan yang mereka terima selama beberapa hari terakhir dari orang-orang di dalam rumah sakit dan di lapangan di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement