Jumat 16 Feb 2024 23:09 WIB

Putin: Keluarga Rusia Sedikitnya Harus Melahirkan Dua Anak

Selama dua dekade terakhir Rusia mengalami penyusutan populasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Warga Rusia berjalan menuju bandara untuk menaiki pesawat Angkatan Udara Rusia meninggalkan Kazakhstan menuju Moskow di Almaty, Kazakhstan, Ahad, 9 Januari 2022.
Foto: AP/Vasily Krestyaninov
Warga Rusia berjalan menuju bandara untuk menaiki pesawat Angkatan Udara Rusia meninggalkan Kazakhstan menuju Moskow di Almaty, Kazakhstan, Ahad, 9 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan keluarga-keluarga Rusia setidaknya harus melahirkan dua anak untuk ketahanan etnis. Tiga atau lebih untuk tumbuh dan berkembang.

Rusia terpukul cukup keras dalam perangnya di Ukraina dua tahun yang lalu. Tapi Moskow tidak pernah mengungkapkan berapa jumlah tentaranya yang tewas dalam perang itu.

Baca Juga

Sementara, ratusan ribu orang meninggalkan Rusia karena menolak perang atau khawatir dipaksa menjadi tentara cadangan. Pada pegawai pabrik tank di wilayah Urals, Putin mengatakan dua anak per keluarga merupakan angka minimal bila Rusia ingin melestarikan identitasnya.

"Bila kami ingin bertahan sebagai kelompok etnis, ya atau sebagai kelompok etnis yang menghuni Rusia, setidaknya harus memiliki dua anak," katanya, Jumat (16/2/2024).

Ia menambahkan bila setiap keluarga hanya memiliki satu anak maka populasi akan menyusut. "Dan untuk bisa tumbuh dan berkembang, anda setidaknya harus memiliki tiga anak," kata Putin.

Putin mendeklarasikan dirinya sebagai pendukung nilai-nilai tradisional berdasarkan keluarga, bangsa dan keimanan Kristen Ortodoks. Selama 24 tahun ia berkuasa kebebasan ekspresi orientasi seksual dan identitas gender ditekan, dan gerakan LGBT dianggap sebagai ekstremis.

Selama dua dekade terakhir Rusia mengalami penyusutan populasi setelah Uni Soviet ambruk. Masalah ini diperparah masalah kronik seperti alkoholisme.  

Biro statistik Rusia memperkirakan pada awal 2024 populasi negara itu 146,4 juta orang, turun dari hampir 149 juta 20 tahun sebelumnya. Tetapi, jumlah itu naik dari titik terendah sekitar 143 juta antara 2007 dan 2012.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement