Jumat 23 Feb 2024 10:44 WIB

Empat Siswa Jerman Terluka dalam Penikaman di Sekolah

Serangan ini dilakukan seorang siswa berusia 17 tahun dengan pisau.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Kampanye antikekerasan terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kampanye antikekerasan terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pihak berwenang Jerman mengatakan empat siswa terluka dalam insiden penikaman di sebuah sekolah di Kota Wuppertal, sebelah barat Jerman. Tersangka yang juga merupakan siswa sudah ditangkap.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (22/2/2024) pagi itu terjadi di Sekolah Menengah Atas Wilhelm Dörpfeld di kota dengan populasi sekitar 350 ribu orang, dekat Dusseldorf dan Cologne. Kantor berita DPA melaporkan, polisi mengatakan empat siswa dan tersangka terluka dalam insiden itu.

Baca Juga

Menteri Dalam Negeri Negara Bagian North Rhine-Westphalia Herbert Reul mengatakan serangan ini dilakukan seorang siswa berusia 17 tahun dengan pisau. Pejabat keamanan regional itu menambahkan dua korban serta tersangka mengalami luka berat.

Pada komite legislatif negara bagian, Reul mengatakan tersangka melukai dirinya sendiri. Belum diketahui motif dan apakah pelaku melakukan aksinya sendiri. Siswa lain dievakuasi dari gedung sekolah usai serangan terjadi.

Kekerasan sekolah semakin menjadi perhatian di Jerman, setelah banyak laporan kekerasan yang menargetkan baik guru maupun siswa. Meskipun pengumpulan data dan definisi bervariasi, studi dan survei menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan tentang masalah ini meningkat.

Survei yang digelar serikat guru VBE pada tahun 2023 menemukan, dua pertiga responden menyaksikan insiden kekerasan terhadap guru dalam lima tahun terakhir. Ini termasuk pelecehan verbal, ancaman, dan serangan fisik.

Meskipun data yang tersedia masih kurang, survei menunjukkan pelecehan verbal dan perundungan lazim terjadi di antara siswa. Beberapa studi menunjukkan hal itu mempengaruhi hingga 60 persen siswa di wilayah tertentu. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement