Senin 26 Feb 2024 14:38 WIB

Enggan Terlibat Genosida, Penerbang AS Bakar diri di Washington

Amerika Serikat merupakan sekutu utama Israel yang dinilai terlibat dalam genosida.

Aktivis anti-perang mengambil alih Rotunda di US Capitol untuk berdemonstrasi menentang serangan di Gaza, Selasa, 19 Desember 2023 di Washington. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Aktivis anti-perang mengambil alih Rotunda di US Capitol untuk berdemonstrasi menentang serangan di Gaza, Selasa, 19 Desember 2023 di Washington. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat membakar dirinya pada Ahad(25/2) di depan kedutaan besar Israel di Washington, DC. Aksinya tersebut dilaporkan sebagai bentuk protes terhadap peran Amerika Serikat membantu Israel melakukan genosida di Gaza, menurut beberapa laporan pemberitaan.

Api kemudian dipadamkan oleh anggota Dinas Rahasia, dan kemudian pria tersebut dilarikan ke rumah sakit setempat karena "cedera kritis yang mengancam jiwa," kata Departemen Layanan Medis Darurat dan Pemadam Kebakaran DC.

Baca Juga

Beberapa laporan yang mengutip siaran langsung kejadian tersebut mengatakan pria itu meneriakkan "Bebaskan Palestina!" sambil membakar diri.

Washington Post mengutip juru bicara Angkatan Udara, Rose M. Riley, yang membenarkan bahwa "seorang penerbang aktif terlibat dalam insiden hari ini."

Dalam video yang disiarkan langsung oleh platform Twich yang kemudian dihapus, pria itu disebut mengatakan "tidak akan lagi terlibat dalam genosida" mengacu pada pembunuhan oleh Israel di Gaza sejak Oktober.

Dia juga dilaporkan mengatakan "Saya akan melakukan aksi protes ekstrem." Sementara pihak berwenang mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Sebelumnya pada Desember, seorang pria juga membakar dirinya di depan Konsulat Israel di Atlanta, Georgia sebagai protes atas serangan Israel di Gaza.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 29.690 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan bahan kebutuhan, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh.

Perang tersebut menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, menurut PBB. 

Mengenai gugatan genosida di Mahkamah Internasional. Pengadilan tersebut mengeluarkan keputusan sementara pada Januari yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Namun, permusuhan terus berlanjut dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

Aksi sang penerbang dilakukian di tegah tekanan pada pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan sekutunya, Israel, yang terus melakukan genosida di Jalur Gaza. Amerika sejauh ini telah memveto tiga resolusi di Dewan Keamanan PBB yang berupaya mendesak gencatan senjata. Amerika Serikat juga diketahui mengirimkan puluhan ribu bom dan amunisi untuk militer Israel.

photo
Bagaimana AS TErlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement