Selasa 27 Feb 2024 00:07 WIB

Norwegia, Negara Barat Yang Sangat Dibenci Israel

Norwegia siap berbicara dengan Hamas untuk menghasilkan solusi cepat.

Warga Palestina menumpang truk di jalan Al Rashid setelah menyeberang dari Jalur Gaza Utara ke Selatan Kota Gaza, Ahad (25/2/2024). Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 1,9 juta orang telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyatakan sebagian besar warga sipil di Gaza sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina menumpang truk di jalan Al Rashid setelah menyeberang dari Jalur Gaza Utara ke Selatan Kota Gaza, Ahad (25/2/2024). Sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 1,9 juta orang telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyatakan sebagian besar warga sipil di Gaza sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar negara Barat mendukung penuh pendudukan illegal Israel atas Palestina. Namun, ada satu negara Barat, yakni Norwegia, yang sangat dibenci Israel karena konsisten mendukung perjuangan Palestina.

‘’Setelah sekian lama Irlandia dianggap sebagai negara paling bermusuhan terhadap Israel di Eropa, tampaknya Norwegia kini berhasil mengambil tempatnya dan memenangkan gelar. Israel dan Norwegia saat ini berada dalam krisis diplomatik paling akut dalam sejarah hubungan mereka,’’ sebut laporan Ynetnews, web berita Israel yang terafiliasi dengan surat kabar ternama Yedioth Ahronoth, dalam artikelnya berjudul The European country most hostile to Israel.

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide konsisten mengecam Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023. Pada KTT Perdamaian Kairo, dua pekan setelah pecah perang di Gaza, Eide adalah satu-satunya menteri luar negeri Barat yang mengutuk Israel dan tidak menyerukan pembebasan para sandera Hamas. 

Eide membandingkan Israel dengan Rusia dalam tiga kali kesempatan. Dia mengatakan bahwa Eropa kehilangan kredibilitas jika mereka tidak mengutuk Israel seperti mereka mengutuk Rusia atas hal yang sama.

Raja Norwegia Harald V menolak menyampaikan belasungkawa resmi kepada Israel sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023. Istri putra mahkota Norwegia sebaliknya secara terbuka mengungkapkan empatinya terhadap warga Palestina di Gaza.

12 Apel Busuk

Norwegia pun berseberangan.....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement