REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet akan bertemu di Malaysia pada Selasa (27/2/2024), membahas kemajuan hubungan bilateral dua negara serta sejumlah kerja sama berbagai bidang. Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) Malaysia dalam keterangan pers dikeluarkan di Putrajaya, Selasa, mengatakan Hun Manet melakukan lawatan resmi pertama sebagai perdana menteri ke Malaysia setelah dilantik pada Agustus 2023 lalu.
Ia dijadwalkan juga akan bertemu Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Hun Manet yang melakukan lawatan bersama Wakil Perdana Menteri yang juga merupakan Menteri Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sok Chenda Sophea, menurut Wisma Putra, akan membahas kemajuan hubungan bilateral serta kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pertanian dan komoditas, industri halal, energi, keamanan, informasi dan komunikasi, serta peran Malaysia dalam pembangunan sosio-ekonomi komunitas Muslim di Kamboja.
Kedua pemimpin pemerintahan itu juga akan menyaksikan pertukaran Nota Kesepahaman (MoU) dalam bidang keuangan inovatif dan layanan pembayaran antara Bank Negara Malaysia dan Bank Nasional Kamboja. Hun Manet, menurut Wisma Putra, juga akan melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Negara Senator Datuk Mutang Tagal dan Ketua Dewan Rakyat Tan Seri Dato’ Johari Abdul di Gedung Parlemen Malaysia di Kuala Lumpur.
Wisma Putra menyebut, lawatan resmi tersebut akan memberi nilai tambah ke arah memperkuat hubungan dua negara dalam konteks bilateral, maupun kerja sama regional ASEAN. Kamboja merupakan di antara negara paling awal menjalin hubungan diplomatik dengan Malaysia pada 1957. Dan pada 2023, negara tersebut merupakan rekan dagang ke-9 terbesar Malaysia di kawasan ASEAN.
Nilai perdagangan bilateral kedua negara tercatat mencapai 3,02 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp 9,8 triliun dengan ekspor Malaysia ke Kamboja bernilai RM2,35 miliar (sekitar Rp7,6 triliun). Angka itu mengalami peningkatan sekitar 1,6 persen berbanding tahun sebelumnya. Perusahaan Malaysia juga telah melaksanakan 162 proyek di Kamboja dengan nilai investasi mencapai RM 14,4 miliar atau sekitar Rp 47,13 triliun.