REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Seorang balita di Gaza utara, Khaled, meninggal dunia setelah memakan roti yang terbuat dari pakan ternak. Balita berusia 2,5 tahun itu dilarikan ke rumah sakit setelah bibirnya membiru usai memakan roti beracun tersebut.
‘’Anak yang lebih besar, memuntahkan apa yang dimakannya dan sembuh,'' kata sang nenek, Ibtisam Al Kahlout, sambil menangisi kepergian Khaled.
‘’Anak-anak yang lebih kecil, kondisinya memburuk setelah mereka makan roti,’’ ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (27/2/2024). ‘’Andai saja kami tidak memakan roti ini, cucuku. Biarlah kami kelaparan dan sakit.’’
Dokter mengatakan Khaled meninggal karena keracunan makanan. Ibtisam mengaku keluarganya sudah tidak makan roti selama 100 hari karena tidak ada persediaan tepung sama sekali.
Dengan berkurangnya persediaan makanan di Gaza, banyak orang beralih membuat roti yang dicampur dengan pakan hewan untuk mencegah kelaparan. ‘’Kami mulai makan makanan ternak seperti binatang untuk bisa bertahan hidup,’’ ujarnya.
Perang di Gaza telah memasuki hari ke-145. Pada Rabu (28/2/2024) ini, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 96 orang tewas dan 172 luka-luka akibat serangan tentara penjajah Israel.
Total 29.954 warga Palestina mati syahid akibat serangan brutal pasukan zionis Israel. Sebanyak 12.300 korban tewas adalah anak-anak. Sementara, sebanyak 7.000 warga Gaza dinyatakan hilang sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu.