REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintah Palestina pada Selasa (27/2/2024) mendesak Israel untuk menanggung beban keuangan dalam membangun kembali Jalur Gaza. Israel juga didesak menunjukkan komitmen yang lebih besar untuk mempertahankan solusi dua negara.
"Israel harus bertanggung jawab atas kehancuran dan korban jiwa di Jalur Gaza dan memikul tanggung jawab atas rekonstruksinya," kata Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Tsuji Kiyoto di Ramallah.
Pemerintahan Shtayyeh akan bertindak sebagai pemerintahan sementara sampai pemerintahan baru dapat dibentuk, setelah ia mengundurkan diri pada hari Senin. Shtayyeh juga mengecam tindakan Israel, dengan mengatakan bahwa mereka melakukan kekejaman berat terhadap rakyat Palestina, mendorong apartheid dan bertindak seolah-olah mereka kebal terhadap konsekuensi hukum.
Shtayyeh menekankan bahwa prioritasnya adalah menghentikan agresi terhadap rakyatnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem. Dia juga ingin membuka lebih banyak penyeberangan dengan Jalur Gaza agar memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan medis yang mendesak.