REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UNDP Indonesia mengatakan sepanjang 2023 mereka mengalokasikan dana sebesar 108 juta dolar AS untuk mendukung perubahan signifikan dalam menghadapi krisis iklim, memajukan energi terbarukan, memperkuat tata kelola yang baik, mengembangkan ekonomi, serta meningkatkan ketahanan melalui inovasi finansial dan teknologi digital.
"Keberhasilan ini merupakan buah dari kerjasama erat dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, lembaga donor dan mitra pembangunan, komunitas masyarakat sipil, dan sektor swasta," kata UNDP dalam siaran pers, Rabu (28/2/2024).
Pencapaian ini disampaikan dalam Dialog Country Programme Document (CPD) tahunan yang diadakan di Jakarta, tanggal 27 Februari 2024. UNDP mengatakan dialog ini merupakan bagian dari upaya UNDP yang berpedoman pada CPD 2021-2025.
"Selaras dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan berintegrasi dengan Rencana Strategis UNDP," tambah lembaga PBB itu.
"Kami antusias atas dukungan kuat dan peran semua mitra yang memiliki visi yang sama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kuncinya, kami ingin memastikan dampak positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia tanpa seorangpun tertinggal," kata Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura.
"Untuk itu, kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang dibangun bersama Pemerintah Indonesia, donor dan mitra pembangunan, masyarakat sipil dan sektor swasta yang memungkinkan kami mewujudkan banyak hal bersama-sama," tambahnya.
UNDP mengatakan beberapa pencapaian penting mencakup: Penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 87,4 juta ton CO2e, peningkatan akses energi bersih dan terjangkau untuk 134.000 warga di daerah terpencil, distribusi efektif 450 juta dosis vaksin COVID-19 melalui aplikasi digital SMILE, dan pembangunan kembali 25 infrastruktur yang tahan bencana untuk mendukung kehidupan 476.000 orang.
UNDP juga melakukan penggalangan dana dalam program bersama PBB melalui obligasi tematik sebesar 2,2 miliar Dolar AS, sebagai bagian dari upaya lebih besar yang telah mengumpulkan hampir 10 miliar Dolar AS, dan menyelaraskan anggaran pemerintah sebesar 5,8 miliar Dolar AS setiap tahunnya untuk aksi iklim.
UNDP juga menekankan pentingnya integrasi kesetaraan gender dalam semua aspek program dan operasional, yang merupakan kunci dalam mendorong pencapaian gender di Indonesia.
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan BAPPENAS, Scenaider Siahaan menyambut baik kemajuan tersebut. Ia mengatakan Indonesia telah menunjukkan hasil signifikan dalam mengatasi tantangan dalam mencapai SDGs.
"Namun, seiring dengan langkah kita menuju tahun 2030, diperlukan inovasi lebih lanjut serta penguatan kolaborasi dan pendanaan untuk mempercepat komitmen Indonesia terhadap tujuan nasional dan internasional," kata Scenaider.
"Kemitraan kami dengan UNDP sangat berharga dalam berinovasi untuk mencari solusi demi masa depan yang lebih baik, dan kami menantikan hasil yang lebih bermanfaat pada tahun 2024," tambahnya.
“Selama bertahun-tahun, Indonesia dan UNDP telah memberikan pengaruh signifikan, mulai dari upaya pemulihan pasca-Covid-19, memperkuat kapasitas UMKM hingga digitalisasi ekonomi, serta mendorong ekonomi biru," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyati.
Kami sangat menghargai peran penting UNDP dalam Upaya ini. Ke depan, sangat penting untuk memperkuat kemitraan guna mempercepat realisasi SDGs," tambahnya.