Kamis 29 Feb 2024 17:50 WIB

Breaking: Israel Tembaki Ribuan Pengantre Makanan di Gaza

Sedikitnya 70 orang syahid akibat serangan Israel terhadap pengantre makanan di Gaza.

Bungkus bantuan makanan yang terkena darah warga Gaza yang ditembaki Israel saat mengantre makanan, Kamis (29/2/2024).
Foto: X
Bungkus bantuan makanan yang terkena darah warga Gaza yang ditembaki Israel saat mengantre makanan, Kamis (29/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tank dan artileri  pasukan penjajah Israel (IDF) dilaporkan menembaki ribuan warga Gaza yang tengah mengantre bantuan pangan di tengah kelaparan di Gaza, Kamis (29/2/2024). Sedikitnya 70 warga sipil syahid dan puluhan lainnya terluka saat menunggu bantuan makanan di Jalan Al-Rashid barat daya Kota Gaza.

Kantor Berita WAFA melansir, sumber medis mengatakan bahwa pasukan pendudukan melepaskan tembakan senapan mesin berat ke arah ribuan warga dari Jalur Gaza utara, khususnya dari Kota Gaza, Jabalia dan Beit Hanoun. Mereka sedang menunggu kedatangan truk berisi bantuan kemanusiaan di Jalan Al-Rashid barat daya Kota Gaza.

Baca Juga

Serangan itu menyebabkan sedikitnya 70 orang terbunuh. Sedangkan puluhan orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Shifa, mengingat jumlah tersebut melebihi kapasitas staf medis.

Aljazirah melaporkan, truk yang membawa bantuan pun berubah menjadi ambulans. Mereka membawa jenazah orang-orang yang terbunuh dan memindahkan mereka ke Rumah Sakit al-Shifa. Menurut seorang saksi, masih banyak jenazah di jalan itu yang belum dikumpulkan atau diidentifikasi.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyalahkan komunitas internasional – khususnya pemerintahan Amerika Serikat di bawah Joe Biden – karena membiarkan pembunuhan massal warga sipil Palestina tersebut

“Kami menganggap pemerintah AS, komunitas internasional, penjajah, dan organisasi internasional bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil mengingat kelaparan yang mereka alami akibat pendudukan Israel,” kata sebuah pernyataan.

“Kami mengimbau semua negara di dunia, semua negara Arab dan Islam, Liga Negara-negara Arab, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk segera melakukan intervensi guna memberikan tekanan pada pendudukan [Israel] untuk menghentikan aksi tersebut. perang genosida terhadap rakyat kami di Jalur Gaza.”

Di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, pesawat penjajah mengebom seluruh kawasan perumahan di atas kepala penghuninya, mengakibatkan terbunuhnya puluhan warga sipil dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Ambulans dan kendaraan pertahanan sipil tidak dapat mencapai daerah sasaran karena intensitas penembakan Israel yang sedang berlangsung. Jalur Gaza, yang terus-menerus menjadi sasaran agresi Israel sejak 7 Oktober, kini berada dalam kondisi kemanusiaan yang sangat sulit, yang bisa berujung pada kelaparan.

Menurut Program Pangan Dunia, timnya melaporkan bahwa warga negara menderita “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sementara PBB memperingatkan bahwa 2,2 juta orang berada di ambang kelaparan.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan bahwa warga Gaza menderita kerawanan pangan dan kelaparan akut yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kondisi di Gaza menyerupai kelaparan.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa sekitar 2,2 juta warga Gaza termasuk dalam salah satu dari tiga tingkat kelaparan, yang berkisar dari keadaan darurat, krisis, hingga bencana. Ini adalah kondisi yang belum pernah disaksikan FAO sebelumnya di negara manapun di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement