Sabtu 02 Mar 2024 19:04 WIB

Wasiat Mengharukan Aaron Bushnell: Ingin Abu Jenazahnya Disebar di Palestina Merdeka

Aaron Bushnell wafat setelah membakar diri sebagai protes terhadap genosida di Gaza.

 Seorang pria mengangkat foto mendiang penerbang AS Aaron Bushnell, yang meninggal setelah membakar dirinya di luar kedutaan Israel di Washington DC, AS pada 27 Februari 2024.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Seorang pria mengangkat foto mendiang penerbang AS Aaron Bushnell, yang meninggal setelah membakar dirinya di luar kedutaan Israel di Washington DC, AS pada 27 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat, Aaron Bushnell, yang meninggal setelah membakar diri sebagai protes diri terhadap agresi Israel di Jalur Gaza meninggalkan surat wasiat mengharukan. Dalam surat wasiatnya, ia menuliskan bahwa dia ingin abu jenazahnya disebar di Palestina yang merdeka.

"Aku minta maaf pada kakakku dan teman-temanku karena meninggalkanmu seperti ini. Tentu saja, jika saya benar-benar minta maaf, saya tidak akan melakukannya. Tapi mesin itu menuntut darah. Semua ini tidak adil," tulis Bushnell sebelum membakar dirinya di luar Kedutaan Besar Israel di Washington DC pada Ahad (25/2/2024) lalu.

Baca Juga

Isi pesan tersebut dikutip dari Memoirs of Aaron Bushnell, sebuah artikel yang diterbitkan di situs Crimethinc. Lebih lanjut, Bushnell mengamanatkan agar jasadnya dikremasi.

"Saya tidak ingin abu saya berserakan atau jenazah saya dikuburkan, karena tubuh saya tidak ada di mana pun di dunia ini," tulisnya.

"Jika suatu saat tiba ketika orang-orang Palestina mendapatkan kembali kendali atas tanah mereka, dan jika penduduk asli tanah tersebut terbuka terhadap kemungkinan tersebut, saya akan dengan senang hati jika abu saya disebarkan di Palestina yang merdeka," ujarnya.

Bushnell yang merupakan anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat membakar dirinya di luar kawasan kedutaan Israel. Penerbang berusia 25 tahun itu merasa tidak sejalan dengan negaranya.

“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes yang ekstrem, tetapi jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, protes tersebut tidaklah ekstrem sama sekali. Ini yang diputuskan oleh kelas penguasa kita sebagai hal yang normal," katanya saat siaran langsung di Twitch melalui ponselnya.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement