Senin 04 Mar 2024 21:01 WIB

Penjahat Israel Melakukan Pembantaian, 124 Warga Gaza Tewas dan 210 Lainnya Terluka

Masih banyak warga Gaza yang terjebak di bawah reruntuhan dan tergeletak di jalanan.

Asap menjulang setelah serangan penjajah penjahat Israel menyerang Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Palestina, Senin (4/3/2024).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Asap menjulang setelah serangan penjajah penjahat Israel menyerang Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, Palestina, Senin (4/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jumlah rakyat Palestina yang tewas terbunuh akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 30.534 jiwa. Selain itu, setidaknya 124 warga Palestina tewas dan 210 lainnya cedera dalam 24 jam terakhir akibat serbuan Israel.

''Penjajah Israel melakukan 13 pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, sehingga menyebabkan 124 warga meninggal dunia dan 210 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir,'' demikian menurut otoritas kesehatan wilayah tersebut, Senin (4/3/2024).

''Masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan tergeletak di jalanan, namun regu penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," demikian pernyataan itu.

Selain menewaskan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, agresi Israel ke Gaza yang telah mencapai hari ke-150 tersebut juga menyebabkan 71.920 warga cedera.

Pada 26 Januari, Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengeluarkan putusan awal yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza. Namun, penjajah penjahat Israel tetap tidak menghentikan agresinya ke daerah itu.

PBB menyebut aksi Israel itu menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya. Sekitar 60 persen infrastruktur Gaza rusak dan hancur.

Selain itu, serangan Israel menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Meski demikian, pertempuran terus berlanjut dan pengiriman bantuan kemanusiaan masih belum mencukupi untuk mengatasi bencana kemanusiaan di Gaza.

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement