REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Asisten Sekretaris Departemen Luar Negeri AS Melissa A Brown menyampaikan bahwa dia optimistis mengenai hubungan AS dan China ke depannya setelah kedua negara tersebut memiliki jalur percakapan baru. “Saya pikir sekarang karena kita (AS dan China) punya saluran percakapan baru, saya optimis tentang hubungan ini di masa depan,” kata Melissa setelah acara peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-AS di Jakarta, Rabu, (6/3/2024).
Idealnya, kata Melissa, AS dan China dapat berdiskusi dengan mitra bahkan mengenai permasalahan yang belum disepakati sehingga kedua negara dapat terus mencoba membangun kepercayaan dan memajukan banyak hal. “Kita tidak selalu bisa bekerja sama dalam segala hal dengan China, tapi jika kita bisa bekerja sama, kita ingin melakukan banyak hal,” tambahnya.
Mengenai konflik Palestina dan Israel, Melissa menegaskan, pemerintahan Biden-Harris fokus dalam tiga hal, yaitu pembebasan semua sandera, akses untuk bantuan kemanusiaan dan gencatan senjata. “Akses mendapatkan bantuan yang mereka (warga Palestina) perlukan dan memastikan bahwa akses tersebut difasilitasi dan kami tahu bahwa ini adalah situasi darurat yang serius. Ini bukanlah sesuatu yang bisa ditunggu,” kata Melissa.
Dia mengatakan, AS mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza setidaknya selama enam minggu, menambahkan bahwa AS juga melihat kemungkinan gencatan senjata diberlakukan lebih dari enam bulan. "Gencatan senjata adalah kepentingan kami,” kata Melissa.