Kamis 07 Mar 2024 23:37 WIB

PBB Tekankan Perlunya Partisipasi Penuh Perempuan Afghanistan di Publik

Taliban diminta mencabut pembatasan terhadap perempuan di muka umum.

Seorang siswi sekolah Afghanistan menulis di papan tulis saat siswi menghadiri kelas mereka pada hari pertama tahun ajaran baru, di Kabul, Sabtu (25/3/2023). Tahun pendidikan baru Afghanistan dimulai di Afghanistan, sementara sekolah menengah tetap ditutup untuk anak perempuan selama tahun kedua setelah Taliban kembali berkuasa pada 2021.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Seorang siswi sekolah Afghanistan menulis di papan tulis saat siswi menghadiri kelas mereka pada hari pertama tahun ajaran baru, di Kabul, Sabtu (25/3/2023). Tahun pendidikan baru Afghanistan dimulai di Afghanistan, sementara sekolah menengah tetap ditutup untuk anak perempuan selama tahun kedua setelah Taliban kembali berkuasa pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afghanistan Roza Otunbayeva menekankan perlunya memastikan partisipasi penuh perempuan Afghanistan di masyarakat.

Otunbayeva mengenang pertemuan kedua para utusan khusus untuk Afghanistan di Doha, Qatar bulan lalu. Dia mengatakan pertemuan itu adalah sinyal penting bagi rakyat Afghanistan, dan khususnya perempuan Afghanistan, bahwa kebutuhan dan hak-hak mereka tidak dilupakan.

Baca Juga

Dia mengungkapkan keprihatinannya mengenai beberapa perkembangan negatif yang diamatinya selama bertugas sebagai kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).

Otunbayeva mengatakan penolakan terhadap wanita dan anak-anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan dan penghilangan mereka dari berbagai aspek kehidupan publik menyebabkan kerugian besar terhadap kesehatan mental dan fisik serta penghidupan mereka.

Dia mengatakan sebagian besar populasi perempuan di Afghanistan takut untuk beraktivitas di depan umum.

Dia meminta pihak berwenang Taliban untuk mencabut pembatasan terhadap perempuan untuk beredar di ruang publik, dan mengatakan semakin lama pembatasan tersebut diberlakukan, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan.

Otunbayeva mencatat keamanan dari hari ke hari semakin membaik bagi jutaan penduduk sejak Taliban mengambil alih kekuasaan. "Namun hal ini memerlukan biaya yang sangat besar. Patut diingat kembali apa yang telah dilakukan masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Afghanistan sejak runtuhnya Republik," katanya saat sidang Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/3/2024).

Ia mengingatkan Afghanistan telah menjadi tantangan bagi masyarakat internasional selama beberapa dekade dan menjadi sumber ketidakstabilan.

Namun, ia memuji stabilitas yang relatif ada saat ini di Afghanistan serta mencatat pentingnya mengakui upaya substansial yang dilakukan oleh Taliban untuk mengurangi penanaman opium dan pemberantasan kelompok teroris ISIS.

Otunbayeva menekankan keberlanjutan jangka panjang di Afghanistan tidak dapat dicapai jika isu-isu lain yang saya sebutkan tidak diatasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement