Jumat 08 Mar 2024 12:37 WIB

Sulit Dicari dan Mahal, Bayi di Gaza Terpaksa Pakai Popok Kotor Berkali-kali

Ibu lain terpaksa menggunting pakaian dan menjadikannya popok bagi bayinya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Bayi prematur di Gaza (ilustrasi). Bayi di Gaza Terpaksa menggunakan popok kotor karena mahalnya harga popok.
Foto:

Popok bukan satu-satunya kebutuhan dasar yang menjadi barang langka. Susu formula juga menjadi sangat mahal. Nariman Abu al-Saud melahirkan putrinya pada 9 Oktober lalu. Dua hari setelah perang Israel di Gaza dimulai.

"Di harga saat ini, saya bahkan tidak bisa membeli makanan untuk anak-anak saya, bayi perempuan saya mengalami infeksi kulit parah karena saya tidak bisa mendapatkan popok, bahkan tidak ada susu formula, menyediakan susu dan popok menjadi neraka bagi kami," katanya.

"Perang ini adalah perang pada anak-anak kami dan nyawa mereka, Apa yang mereka lakukan hingga harus menanggung kondisi seperti itu?” tambahnya.

Mayoritas penduduk Gaza menjadi pengungsi dan sangat membutuhkan bantuan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sudah 20 orang di kantong pemukiman itu meninggal dunia akibat malnutrisi dan dehidrasi.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan Israel harus mengizinkan akses jalan ke Gaza utara untuk menghindari kelaparan, mereka menekankan betapa buruknya situasi di daerah itu. 

Masyarakat didorong untuk mencari alternatif selain popok yang langka. Pabrik setempat memproduksi pengganti popok dengan menggunakan bahan-bahan mentah seperti kertas tisu, kapas medis, kain dan nilon. Pekerja pembuat popok, Yousef Darwish menjelaskan harga popok alternatif ini serupa dengan harga popok biasa sebelum perang.

"Ada banyak permintaan dari keluarga-keluarga meskipun popok ini tidak sebagus popok yang lain dan tidak dibuat sesuai dengan spesifikasi kesehatan," kata Darwish.

Tetapi menurut Darwish, alternatif ini pun mungkin tidak akan bertahan lama karena bahan bakunya semakin menipis.

"Kami menipiskan persediaan yang ada, dan dengan penutupan perbatasan sejak pecahnya perang, sumber daya ini hampir habis," katanya mengacu pada pembatasan ketat masuknya bantuan ke Gaza yang diberlakukan Israel.

"Dari awal di Gaza kami selalu mencari solusi. Namun, berapa lama lagi para ibu dan anak-anak dapat bertahan dengan kelangkaan dan kenaikan harga popok? Situasinya sudah tak tertahankan," tambahnya.

Ibu mertuanya memotong pakaian untuk....

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement