Sabtu 09 Mar 2024 00:03 WIB

Hari Perempuan: 9.000 Wanita Palestina Syahid, 60 Ribu Ibu Hamil Alami Malanutrisi

Hari Wanita Internasional diperingati tiap 8 Maret.

Seorang ibu asal Palestina menangis di hadapan jenazah anaknya yang syahid saat Israel menyerang Jalur Gaza, Selasa, 27 Februari 2024.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Seorang ibu asal Palestina menangis di hadapan jenazah anaknya yang syahid saat Israel menyerang Jalur Gaza, Selasa, 27 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Penjabat Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Kamis (7/3/2024) mengatakan bahwa wanita Palestina mengalami hari-hari paling kelam dalam sejarah perjalanan bangsa tersebut. Itu terjadi pada saat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional.

"Perempuan Palestina saat ini berduka atas kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, dibunuh, diusir dan dunia menyaksikan perampasan atas hak-hak paling dasar manusia," kata Shtayyeh dalam sebuah pernyataan untuk memperingati Hari Wanita Internasional yang jatuh pada 8 Maret.

Baca Juga

"Kami ingin mengingatkan para perayaan peringatan ini di seluruh dunia dan mereka yang memuji hak-hak perempuan bahwa di Palestina, bahwa terdapat 9.000 perempuan yang menjadi korban, selain puluhan ribu orang yang terluka, yatim piatu, dan hampir satu juta orang yang kehilangan tempat tinggal, serta ratusan jadi tahanan," kata Shtayyeh.

"Biarkan perempuan Palestina hidup seperti tanggal 8 Maret setiap hari, dengan kebebasan, martabat, kemandirian nasional, keamanan, dan keselamatan, dan hilangkan standar ganda dan penerapan tindakan yang berbeda-beda," ujarnya.

Kantor Media Jalur Gaza melaporkan pada Senin lalu mengenai 8.900 wanita yang syahid akibat serangan Israel yang sudah berlangsung selama lima bulan. Bungkamnya komunitas internasional telah ikut andil dalam genosida terhadap perempuan Palestina, menurut juru bicara Kemenkes Ashraf al-Qudra lewat pernyataan, Kamis.

Al-Qudra mengungkapkan, 60 ribu ibu hamil di Gaza menderita malanutrisi, dehidrasi, dan kekurangan layanan kesehatan yang layak. Perempuan Palestina, khususnya di Gaza, menghadapi bencana kemanusiaan terparah seperti pembunuhan, pengungsian, penangkapan, keguguran, epidemi serta kematian yang disebabkan kelaparan sebagai akibat agresi Israel.

Al-Qudra mendesak PBB untuk segera berupaya menghentikan agresi dan genosida Israel seraya meminta organisasi perempuan internasional agar memobilisasi upaya untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza. Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 sebagai balasan atas serangan Hamas yang menurut pihak Tel Aviv menyebabkan korban sebanyak 1.200 orang.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement