REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin pada Rabu (13/3/2024) menegaskan, Rusia tak boleh memboikot Olimpiade Paris 2024 meskipun atlet-atlet negara itu menghadapi pembatasan ketat gara-gara invasi Rusia di Ukraina. Desember tahun lalu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Rusia mengikuti Olimpiade 2024, tetapi memberikan lampu hijau kepada atlet-atlet Rusia untuk tampil dalam status netral selama tidak aktif mendukung perang di Ukraina.
"Kita tak boleh berpaling, menutup diri, atau memboikot gerakan Olimpiade,” kata Matytsin seperti dilaporkan kantor berita TASS. “Kita harus semaksimal mungkin menjaga kemungkinan adanya dialog dan mengikuti kompetisi ini,” sambung dia.
Matytsin tidak menyembunyikan harapannya agar sikap IOC melunak terhadap Rusia ketika komisi eksekutif IOC bertemu pekan depan. “Kita lihat saja nanti apa keputusan akhir Komite Olimpiade Internasional tapi sejauh ini posisinya belum ada rekomendasi dan aturan baru," kata dia.
Atlet-atlet Rusia dan Belarus sudah dilarang mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, dan juga pembukaan Paralimpiade pada 28 Agustus 2024. Meski Matytsin menyatakan negaranya tak akan memboikot Olimpiade Paris, masih belum jelas apakah Rusia akan merekomendasikan atletnya pergi ke Paris untuk berkompetisi dalam Olimpiade 2024.
Moskow mengecam sikap IOC kepada Rusia dalam kaitan Olimpiade yang akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus itu. Namun begitu, Rusia juga gagal mengajukan banding atas putusan IOC ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Matytsin sendiri menganggap Olimpiade tetap penting bagi negaranya, Rusia.
“Bagi atlet dan rakyat kita, Olimpiade sangat penting dalam menghidupkan dialog dan memberikan kesempatan kepada para pemain kita untuk bertarung secara adil untuk menunjukkan betapa hebatnya negara kita dalam bidang olahraga,” kata Matytsin.