Kamis 14 Mar 2024 22:29 WIB

Salurkan bantuan ke Gaza, Amerika Serikat hingga Qatar Setuju Buka Pelabuhan Ashdod

Bantuan ke Gaza masih tersendat akibat pembatasan Israel

Pengungsi Palestina berkumpul untuk mengumpulkan makanan yang disumbangkan oleh kelompok pemuda amal sebelum sarapan, pada hari kedua bulan suci Ramadhan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, (12/3/ 2024).
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
Pengungsi Palestina berkumpul untuk mengumpulkan makanan yang disumbangkan oleh kelompok pemuda amal sebelum sarapan, pada hari kedua bulan suci Ramadhan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, (12/3/ 2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para menteri luar negeri Amerika Serikat, Republik Siprus, Komisi Eropa, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Qatar sepakat untuk membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan konferensi video dengan rekan-rekan dari Siprus, Inggris, Uni Emirat Arab, Qatar, Uni Eropa, dan PBB untuk mengoordinasikan upaya kami dalam menjalankan koridor maritim ini. Kami juga tentu saja bekerja sama dengan Israel dalam hal ini,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken melalui keterangan resmi Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang diterima di Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga

Menlu Blinken menjelaskan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada pekan lalu, memerintahkan militer Amerika Serikat untuk membangun dermaga sementara di Gaza agar dapat membantu lonjakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.

“Jika sudah terbentuk, koridor ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya. Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini,” ucapnya.

Keputusan para menteri tersebut disepakati pada pertemuan daring yang diadakan oleh Menteri Luar Negeri Republik Siprus Constantinos Kombos sebagai tuan rumah dan dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J Blinken, Komisioner Uni Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarčič, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Lalu turut hadir Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulaziz Al-Khulaifi dan Koordinator Senior PBB untuk Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza Sigrid Kaag yang membahas upaya memajukan perencanaan pembukaan koridor maritim guna mengirimkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui laut

Para menteri sepakat bahwa tidak ada pengganti untuk jalur darat melalui Mesir dan Yordania serta titik masuk dari Israel ke Gaza untuk pengiriman bantuan dalam skala besar.

Para menteri juga sepakat bahwa membuka pelabuhan Ashdod untuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement