REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel menghancurkan mobil penyiaran awak media di Rumah Sakit al-Shifa di Gaza. Rumah sakit itu merupakan tempat para jurnalis untuk melaporkan peristiwa di seluruh perang Israel di Jalur Gaza.
Dikutip Aljazirah, Senin (18/3/2024) seorang saksi mata halaman kompleks medis dihancurkan dengan buldoser. Saat tentara Israel melepaskan tembakan ke arah gedung-gedung dan memperingatkan orang-orang ada didalamnya untuk tidak mendekati jendela.
Tentara Israel juga dilaporkan menangkap lebih dari 80 orang di Rumah Sakit al-Shifa termasuk staf medis dan pengungsi. Aljazirah melaporkan wartawannya Ismail al-Ghoul dan krunya yang berlindung di dalam rumah sakit itu juga ikut ditahan.
Saksi mata di dalam rumah sakit mengatakan mereka dipukuli sebelum dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Saat ini dokter di dalam rumah sakit mengatakan militer Israel berada di dalam halaman rumah sakit tempat jenazah-jenazah berserakan di tanah.
Menurut penulis dan jurnalis Palestina Imad Zaqqout dan saksi lainnya, al-Ghoul dipukuli habis-habisan tentara Israel sebelum dia ditangkap bersama puluhan pria dan wanita di dalam rumah sakit. Jumlah korban luka dalam serangan dan serbuan tentara Israel ke Rumah Sakit al-Shifa diperkirakan mencapai puluhan.
Staf medis dan paramedis tidak dapat menjangkau dan memindahkan mereka ke dalam gedung. Sementara itu militer Israel mengumumkan salah satu tentaranya tewas dalam serbuan ke Rumah Sakit al-Shifa di mana mereka baku tembak dengan pejuang Hamas.
Kematian Staf Sersan Matan Vinogradov membuat tentara Israel yang tewas dalam perang di Gaza menjadi 250 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serbuan ke Rumah Sakit Al-Shifa telah membahayakan nyawa ribuan warga sipil Palestina yang berlindung di sana.
Kementerian mengatakan, penembak jitu Israel menembak siapa pun yang mencoba keluar dari rumah sakit itu. Militer Israel memperingatkan semua warga sipil di dekat Al-Shifa atau di lingkungan Remal yang lebih luas di Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan.