REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengecam pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mungkin akan menjatuhkan sanksi kepada para atlet yang mengikuti Friendship Games di Rusia. Juru bicara Rusia menilai ini sangat intimidatif.
"Negatif, benar-benar negatif. Intimidasi terhadap atlet. Dan ini pasti sangat, sangat merusak kewenangan IOC," kata Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin (sebutan pemerintah Rusia), pada Rabu (20/3/2024).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari yang sama mengatakan bahwa seruan IOC kepada para atlet untuk memboikot pesta olahraga itu menunjukkan sikap "rasisme" dari organisasi tersebut.
"Pernyataan semacam itu dari sebuah organisasi yang didirikan untuk mempertahankan cita-cita Olimpiade hanya mengecewakan mereka yang tidak tahu apa tujuan dari pemimpin organisasi itu," kata Zakharova dalam sebuah jumpa pers.
Dia menambahkan bahwa keputusan itu menunjukkan "betapa IOC telah menyimpang dari prinsip-prinsipnya dan tergelincir ke dalam rasisme dan neo-Nazisme".
James Macleod, ketua bidang hubungan Komite Olimpiade Nasional dan Solidaritas Olimpiade IOC, dalam konferensi pers pada Selasa mengatakan bahwa IOC akan mempertimbangkan sanksi terhadap para atlet yang mengikuti Friendship Games di Russia.
Pada hari yang sama, IOC menyerukan para atlet dan pemerintah untuk memboikot pesta olahraga "bermotif politik" di Rusia itu, yang akan berlangsung pada 15-29 September.