REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Surat kabar Financial Times mengungkap bahwa Amerika Serikat (AS) mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Pasalnya, hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa serangan tersebut dapat menyebabkan meroketnya harga minyak global dan memicu pembalasan.
Washington terus-menerus memperingatkan para pejabat senior di dinas keamanan Ukraina dan direktorat intelijen militer negara itu atas serangan pesawat tak berawak yang "sangat berani" oleh Kiev yang menargetkan kilang, terminal, dan depot minyak di Rusia bagian barat.
AS juga khawatir atas kemungkinan pembalasan Rusia dengan menargetkan infrastruktur energi yang diandalkan oleh Barat, termasuk jaringan pipa yang mengalirkan minyak dari Kazakhstan melalui Rusia, jika Ukraina terus berupaya menyerang fasilitas Rusia, kata laporan tersebut.
Ukraina dan Rusia telah saling melancarkan serangan drone di tengah konflik militer antara kedua negara.
Menjelang pemilihan presiden Rusia yang berlangsung pada 15-17 Maret, Ukraina mengintensifkan serangan drone dan serangan lainnya terhadap Rusia, termasuk terhadap kilang minyak.