Sabtu 23 Mar 2024 13:56 WIB

Presiden Dewan EU Sebut Eropa Siap Segera Akui Negara Palestina

Eropa membahas secara mendalam solusi dua negara.

Seorang siswa SD Palestina memegang plakat, saat ia bersama siswa lainnya menghadiri aksi duduk di luar kantor Delegasi Uni Eropa untuk Lebanon, untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza, di Beirut, Lebanon, Kamis, (14/12/2023).
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Seorang siswa SD Palestina memegang plakat, saat ia bersama siswa lainnya menghadiri aksi duduk di luar kantor Delegasi Uni Eropa untuk Lebanon, untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza, di Beirut, Lebanon, Kamis, (14/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Dewan Uni Eropa (EU) Charles Michel pada Jumat mengungkapkan bahwa Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia siap mengakui negara Palestina setelah kondisi yang sesuai terpenuhi.

Michel mengatakan hal itu akan digunakan sebagai pengaruh untuk memulai perundingan perdamaian.

Baca Juga

Dia menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di akhir pertemuan puncak EU di Brussels dan menekankan pentingnya untuk memulai proses pengakuan Palestina.

Dia pun menekankan perlunya langkah bersama dari kedua belah pihak untuk mencapai tujuan tersebut.

Michel menyoroti bahwa meskipun perdebatan tentang pengakuan Palestina tidak sepenuhnya dibahas dalam diskusi baru-baru ini, hal ini tetap menjadi keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap negara anggota EU.

Dia membenarkan bahwa beberapa anggota telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan menekankan pentingnya memulai proses terstruktur menuju pengakuan itu dan pentingnya mengakui langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang, khususnya di Israel, sebagai bagian dari proses tersebut.

"Ini bukan topik yang baru kami bahas kemarin sore, tetapi kami telah membahas secara mendalam solusi dua negara dan tujuannya adalah dua bangsa yang hidup berdampingan dalam keamanan, yaitu saling pengakuan, itulah tujuannya dan itulah sebabnya kami berkoordinasi dengan seluruh negara anggota kami,” ujarnya.

“Ada proses sehingga hal ini dapat dilihat sebagai pengaruh untuk mengambil langkah-langkah dan mendukung upaya dimulainya kembali perundingan damai,” lanjut Michel.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement