Selasa 26 Mar 2024 13:22 WIB

Menteri Israel Hengkang dari Pemerintahan Darurat Netanyahu

Menteri Israel tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak menentukan kebijakan.

Ketua partai Harapan Baru Israel Gideon Saar dan istrinya Geula berfoto di luar tempat pemungutan suara selama pemilihan nasional keempat Israel di kota pesisir Tel Aviv pada hari Selasa, 23 Maret 2021.
Foto: AP/Jalaa Marey/Pool AFP
Ketua partai Harapan Baru Israel Gideon Saar dan istrinya Geula berfoto di luar tempat pemungutan suara selama pemilihan nasional keempat Israel di kota pesisir Tel Aviv pada hari Selasa, 23 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Israel yang tergabung di pemerintahan persatuan darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejak Oktober tahun lalu, Gideon Saar, mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (25/3/2024). Saar mengaku bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam kabinet perang, yang menetapkan kebijakan.

"Saya ikut bertanggung jawab atas semua keputusan sejak bergabung dengan pemerintah pada 12 Oktober. Tetapi, saya tidak bisa dimintai pertanggungjawaban selama saya tidak memiliki hak untuk menentukan arah kebijakan. Percuma saja," kata Saar saat konferensi pers.

Baca Juga

Pemimpin partai sayap kanan New Hope itu mengatakan serangan militer Israel terhadap kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza gagal mencapai tujuan dan bisa berlarut-larut, kecuali kabinet perang mengambil pendekatan baru.

PM Netanyahu membentuk pemerintahan darurat persatuan nasional itu menyusul serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Saar termasuk di antara para pemimpin oposisi yang diundang untuk bergabung dengan pemerintahan tersebut. Kabinet perang merupakan badan kecil yang mengawasi operasi militer Israel di Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement