Rabu 27 Mar 2024 11:41 WIB

Hadapi Tantangan Global Kontemporer, China Gelar Boao Forum for Asia

Agenda konferensi berkisar pada ekonomi global, dan kerja sama internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Din Syamsuddin di Forum Boao China.
Foto: dok PP Muhammadiyah.
Din Syamsuddin di Forum Boao China.

REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN – China menggelar Boao Forum for Asia (BFA) di Boao, Provinsi Hainan, pada 26-29 Maret 2024. Tema yang diusung pada perhelatan tahun ini adalah “Asia and the World: Common Challenges, Shared Responsibilities”.

Tujuan dari penyelenggaraan BFA tahun ini adalah mengatasi tantangan global kontemporer, membangun kembali kepercayaan diri, dan mendorong pembangunan bersama. Agenda konferensi berkisar pada empat pilar utama, yakni ekonomi global, pembangunan sosial, kerja sama internasional, serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga

Dari empat pilar tersebut, terdapat belasan sub-topik yang bakal dibahas, antara lain percepatan aksi iklim, tata kelola kecerdasan artifisial global, hak kekayaan intelektual dan pembangunan berkelanjutan, serta ekonomi digital. Pejabat pemerintah, pimpinan organisasi internasional, pemimpin bisnis, dan pakar dari berbagai negara bakal berpartisipasi dalam Boao Forum for Asia.

Sejumlah pemimpin negara yang diagendakan berpartisipasi pada acara puncak BFA antara lain Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Nauru David WR Adeang, Perdana Menteri Sri Lanka Dinesh Gunawardena, dan Presiden Kamboja Hun Sen. Direktur Jenderal Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) Daren Tang dan Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann turut dijadwalkan hadir.

Pada 1998, mantan perdana menteri Australia Robert James Lee Hawke, mantan presiden Filipina Fidel Ramos, dan mantan perdana menteri Jepang Hosokawa Morihiro mengusulkan peluncuran BFA. BFA secara resmi terbentuk pada Februari 2001. Deklarasi BFA diadopsi oleh delegasi dari 26 negara anggota pendiri. Mantan presiden Cina, Jiang Zemin, berpidato dan mempersembahkan puisi pada upacara peresmian BFA.

Ketika dibentuk, BFA memiliki beberapa tujuan. Pertama, mendorong dan memperkuat pertukaran ekonomi di kawasan serta antara kawasan dan belahan dunia lainnya. Kedua, menyediakan tempat dialog tingkat tinggi antara para pemimpin pemerintah, perusahaan swasta, akademisi dan asosiasi hukum lainnya untuk membahas, bertukar serta mengembangkan gagasan dalam lingkup isu-isu ekonomi, sosial, lingkungan hidup dan terkait. Ketiga, memfasilitasi kerja sama antar anggota, mitra, dan para pihak pendukungnya melalui jaringan yang telah terjalin.

Kantor pusat BFA berada di Boao, Provinsi Hainan. BFA pun secara reguler digelar di kota tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement