Rabu 27 Mar 2024 16:27 WIB

Sekjen ASEAN Hadiri Boao Forum for Asia

Deklarasi BFA diadopsi oleh delegasi dari 26 negara anggota pendiri.

 Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn diagendakan berpartisipasi dalam Boao Forum for Asia (BFA) yang digelar di Boao, Provinsi Hainan, Cina. (ilustrasi)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn diagendakan berpartisipasi dalam Boao Forum for Asia (BFA) yang digelar di Boao, Provinsi Hainan, Cina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn diagendakan berpartisipasi dalam Boao Forum for Asia (BFA) yang digelar di Boao, Provinsi Hainan, Cina, pada 27-29 Maret 2024. Dia memenuhi undangan Sekjen BFA Li Baodong.

Kao Kim Hourn akan menyampaikan pidato dalam sesi panel bertajuk “Asia: Building an Epicentrum of Growth”. Kao pun bakal menggelar beberapa pertemuan bilateral selama BFA berlangsung. Kesempatan tersebut akan dimanfaatkan untuk mempromosikan diplomasi publik dan visibilitas ASEAN.

Republika berkesempatan menghadiri langsung BFA 2024 sebagai bagian dari agenda program China International Press Center. BFA tahun ini mengusung tema “Asia and the World: Common Challanges, Shared Responsibilities”.

“Tantangan-tantangan yang dihadapi dunia saat ini sangatlah kompleks, dan hanya dengan bersama-sama mengatasinya, memikul tanggung jawab dan memperkuat kerja sama, dunia dapat terus bergerak menuju jalur perdamaian dan kemakmuran,” kata Sekjen BFA Li Baodong dalam keterangan yang diterima Republika, Rabu (27/3/2024). 

Dia menambahkan, melalui serangakaian diskusi pada konferensi, BFA berharap dapat menyatukan kebijaksanaan semua pihak, menyatukan kekuatan Asia dan dunia, serta mengatasi kesulitan dan menciptakan masa depan lebih baik. Li mengungkapkan, BFA tahun ini diikuti sekitar 2.000 delegasi partisipan. Mereka berasal dari lebih 60 negara. Menurut Li, BFA 2024 turut diliput 1.100 jurnalis dari sekitar 40 negara

Mengusung tema “Asia: Building an Epicentrum of Growth”, agenda konferensi BFA tahun ini berkisar pada empat pilar utama, yakni ekonomi global, pembangunan sosial, kerja sama internasional, serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari empat pilar tersebut, terdapat belasan sub-topik yang bakal dibahas, antara lain percepatan aksi iklim, tata kelola kecerdasan artifisial global, hak kekayaan intelektual dan pembangunan berkelanjutan, serta ekonomi digital.

Sejumlah pemimpin negara berpartisipasi dalam BFA 2024. Mereka mencakup Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Nauru David WR Adeang, Perdana Menteri Sri Lanka Dinesh Gunawerdana, dan Presiden Kamboja Hun Sen. Selain Sekjen ASEAN, BFA 2024 juga bakal diikuti Sekjen Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann dan Direktur Jenderal Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia Daren Tang.

Sejumlah pemimpin negara yang diagendakan berpartisipasi pada acara puncak BFA antara lain Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Nauru David W.R. Adeang, Perdana Menteri Sri Lanka Dinesh Gunawardena, dan Presiden Kamboja Hun Sen. Direktur Jenderal Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) Daren Tang dan Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Mathias Cormann turut dijadwalkan hadir.

BFA secara resmi terbentuk pada Februari 2001. Deklarasi BFA diadopsi oleh delegasi dari 26 negara anggota pendiri. Ketika dibentuk, BFA memiliki beberapa tujuan. Pertama, mendorong dan memperkuat pertukaran ekonomi di kawasan serta antara kawasan dan belahan dunia lainnya.

Kedua, menyediakan tempat dialog tingkat tinggi antara para pemimpin pemerintah, perusahaan swasta, akademisi dan asosiasi hukum lainnya untuk membahas, bertukar serta mengembangkan gagasan dalam lingkup isu-isu ekonomi, sosial, lingkungan hidup dan terkait. Ketiga, memfasilitasi kerja sama antar anggota, mitra, dan para pihak pendukungnya melalui jaringan yang telah terjalin.

Kantor pusat BFA berada di Boao, Provinsi Hainan. BFA pun secara reguler digelar di kota tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement