Jumat 29 Mar 2024 04:22 WIB

Telegraph: Israel Akui tak Bisa Hancurkan Hamas Setelah AS tak Veto Resolusi DK PBB

AS dikabarkan tak lagi mendukung rencana serangan Israel ke Rafah, Gaza.

Bendera Israel dan Amerika Serikat. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Bendera Israel dan Amerika Serikat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang intelijen Israel mengatakan kepada Telegraph bahwa, tujuan pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk melenyapkan Hamas dari Jalur Gaza saat ini menjadi semakin tidak tercapai. Terlebih setelah Amerika Serikat mengambil sikap abstain saat voting sebuah resolusi gencatan senjata di DK PBB pada awal pekan ini.

"Jika anda bertanya kepada saya sebulan lalu, saya pasti akan menjawab iya (apakah Israel bisa melenyapkan Hamas) karena pada saat itu, Amerika masih mendukung penuh Israel," ujar pejabat intelijen yang tak disebutkan identitasnya itu dikutip, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga

“AS tidak mendukung serangan ke Rafah, sehingga kartunya sekarang sedang tidak bagus, dalam artian Israel harus melakukan sesuatu yang dramatis dan drastis untuk mengubah momentum," sumber Telegraph, menambahkan.

Menurut sumber itu, keyakinan di antara struktur organisasi keamanan Israel adalah, bahwa Hamas saat ini tengah berfokus untuk bisa bertahan hingga musim panas tahun ini, berbarengan dengan masa kampanye Pilpres di AS.

Meski sumber Telegraph menyebut AS telah meninggalkan Israel sendirian berperang di Gaza, beberapa media barat melaporkan, Washington telah mengambil keputusan untuk tetap membantu rencana operasi serangan Israel ke Rafah, kota di bagian selatan Gaza di mana saat ini 1,5 juta warga Palestina berlindung. Tekanan global pun terus meningkat kepada Israel dan negara-negara Barat agar mereka menghentikan peperangan dan membolehkan bantuan masuk ke Gaza demi mengatasi bencana kelaparan.

Namun demikian, para pejabat Israel tetap berkeyakian bahwa, operasi ke Rafah adalah sebuah keharusan untuk menghancurkan batalion terakhir Hamas. Di samping rencana serangan ke Rafah, pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan IDF terus terjadi setiap harinya di utara dan bagian tengah Gaza.

photo
Kejahatan Israel Serang Konvoi Bantuan - (Republika)

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement