REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengemukakan dalam sebuah wawancara pada Kamis (28/3/2024), tentara Rusia dapat datang atau menyerbu ke Eropa. Sehingga Amerika Serikat harus turun tangan untuk melindungi negara-negara Eropa.
"Bahkan besok, rudal bisa terbang ke negara mana pun. Agresi ini, dan pasukan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, bisa datang ke Eropa, serta kemudian warga Amerika Serikat, tentara Amerika Serikat, harus melindungi Eropa karena mereka adalah anggota NATO," kata Zelenskyy kepada CBS News dikutip Jumat (29/3/2024).
Baca: China, Negara Pertama yang Dikunjungi Presiden Terpilih Prabowo
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan, Rusia tidak berencana melawan NATO. Moskow mengatakan pasokan senjata Barat ke Ukraina menghambat penyelesaian damai dan secara langsung telah melibatkan negara-negara anggota NATO dalam konflik tersebut.
Rusia menyatakan telah melakukan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Putin mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk "melindungi orang-orang yang menjadi sasaran genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Baca: Militer China Gelar Simulasi Serang Istana Kepresidenan Taiwan
Menurut Putin, tujuan akhir operasi tersebut adalah untuk membebaskan Donbas dan menciptakan kondisi yang menjamin keamanan Rusia. Rusia sebelumnya telah mengirimkan catatan ke NATO karena adanya pasokan senjata ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kargo apa pun yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah bagi Rusia.
Baca: Dubes RI Bertemu Selcuk Bayraktar, Berfoto di Depan Kizilelma