REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memiliki "kekhawatiran besar" bahwa Joe Biden bisa kalah dari Donald Trump pada pemilu presiden AS pada November mendatang, menurut laporan The New York Times (NYT).
NYT juga melaporkan bahwa Obama secara rutin menelepon para pembantu presiden petahana itu untuk berbagi nasihat. Biden sendiri secara rutin melakukan kontak dengan Obama, baik untuk mengejar ketinggalan dalam pemilihan presiden atau berbicara tentang keluarga, kata laporan yang diterbitkan pekan lalu.
Obama kemudian juga secara rutin menghubungi Kepala Staf Gedung Putih Jeffrey Zients dan beberapa staf penting lainnya di kampanye Biden untuk "menyusun strategi" dan menyampaikan saran, lanjut laporan tersebut. Tingkat keterlibatan antara Obama dan Biden serta stafnya menunjukkan dukungan mantan presiden tersebut terhadap Biden, kata laporan itu.
Namun, menurut seorang ajudan seniornya, hal itu juga merupakan bukti “keprihatinan besar” Obama terhadap kemungkinan kemenangan Trump pada pemilu presiden 2024. Ajudan tersebut, yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa Obama selalu khawatir mengenai kemungkinan kekalahan Biden.
Obama juga disebut siap berkontribusi bersama Biden dalam persaingan yang mungkin akan menghasilkan selisih kemenangan suara yang tipis di beberapa negara bagian, ungkap laporan itu.