Sabtu 30 Mar 2024 18:01 WIB

Malaysia Tangkap Pemasok Senjata bagi Pria Diduga Mata-Mata Israel

Tiga warga Malaysia termasuk pasangan suami istri ditangkap dan ditahan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Didi Purwadi
Aksi spionase (ilustrasi).
Foto: gadabimacreative.blogspot.com
Aksi spionase (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang Malaysia menangkap tiga orang yang diduga memasok senjata ke pria yang diduga mata-mata Israel. Pria berusia 36 tahun itu ditahan di sebuah hotel di Kuala Lumpur pekan ini.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Razarudin Husain, mengatakan tiga warga Malaysia termasuk pasangan suami istri ditangkap dan ditahan selama tujuh hari. Seperti dikutip dari Nikkei Asia pada Sabtu (30/3/2023), ketiganya dicurigai memasok senjata dan bertindak sebagai supir dari tersangka warga Israel.

Razarudin mengatakan sebuah pistol ditemukan di mobil pasangan tersebut. Pihak berwenang Malaysia meningkatkan keamanan bagi Raja, Perdana Menteri dan pejabat tinggi lainnya setelah pria Israel itu ditangkap.

Warga penjajah Israel sebelumnya ditangkap dengan tas berisi enam senjata dan 200 peluru. Ia tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur dari Uni Emirat Arab pada 12 Maret. Pihak berwenang Malaysia yakin pria itu menggunakan paspor Prancis palsu.

Pria itu menyerahkan paspor Israel saat diinterogasi polisi. Pria yang belum diidentifikasi itu memesan senjata setelah tiba di Malaysia dan membayarnya dengan mata uang kripto.

Kedutaan Besar Israel di Singapura belum merespon permintaan komentar. Malaysia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomasi.

Polisi Malaysia tidak membuang kemungkinan pria itu merupakan intelijen Israel. Meski ia mengaku datang ke Malaysia untuk memburu seorang warga negara Israel lainnya karena masalah keluarga.

"Kami tidak sepenuhnya mempercayai narasi ini karena kami curiga mungkin ada agenda lain," kata Razarudin. Ia menambahkan pria itu berpindah-pindah hotel selama berada di Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement