REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan pada Ahad (31/3/2024) memperingatkan adanya peningkatan aktivitas militer Armenia di perbatasan. Azerbaijan mengatakan setiap provokasi akan ditumpas dengan tegas.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Antara dari Anadolu, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan mereka melihat adanya pergerakan intens dan peningkatan militer oleh tentara Armenia baru-baru ini. ''Terdapat konsentrasi personel, kendaraan lapis baja, instalasi artileri, dan senjata berat lainnya dari angkatan bersenjata Armenia,'' kata kementerian tersebut.
Pasukan Armenia disebut melakukan pergerakan intensif di berbagai arah di perbatasan bersyarat antara kedua negara. Kementerian menyebut baru-baru ini telah terjadi pengaktifan pasukan pembangkang yang mengancam Azerbaijan dengan perang.
Ada peningkatan retorika agresif terhadap Azerbaijan ke tingkat tinggi. Selain itu, peningkatan jumlah informasi provokatif yang ditujukan untuk memperburuk situasi di area informasi sebagai persiapan untuk upaya sabotase.
''Jika ada upaya provokasi militer oleh angkatan bersenjata Armenia terhadap Azerbaijan, itu akan ditumpas dengan tegas oleh Tentara Azerbaijan," kata kementerian itu memperingatkan. ''Kami sekali lagi menyatakan bahwa Armenia dan para pelindungnya akan memikul tanggung jawab penuh atas memburuknya situasi dan segala kemungkinan provokasi.''
Hubungan antara Baku dan Yerevan tetap tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh. Sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Sebagian besar wilayah tersebut dibebaskan oleh Azerbaijan selama perang pada musim gugur 2020. Perang yang berakhir setelah kesepakatan damai yang ditengahi Rusia, yang juga membuka kemungkinan menuju normalisasi.
Azerbaijan menegakkan kedaulatan penuh di Karabakh setelah "operasi anti-teror" pada September lalu, setelah pasukan separatis di wilayah itu menyerah.