Rabu 03 Apr 2024 13:27 WIB

Kemenlu Pastikan tak Ada WNI Korban Gempa di Taiwan

Getaran gempa yang terjadi di sekitar Taiwan ini terasa hingga Jepang.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa di Taiwan (ilustrasi). Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi di Taiwan.
Foto: Ritchie B Tongo/EPA-EFE
Warga melintasi jalanan yang rusak akibat gempa di Taiwan (ilustrasi). Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi di Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana gempa bumi di Taiwan. Gempa bermagnitudo 7,5 dan 6,6 dilaporkan terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi.

Getarannya terasa di Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan, sehingga membuat otoritas mengeluarkan peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut. “Hasil koordinasi Kemlu dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi,” kata Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga

Dalam laman media sosialnya, KDEI Taipei mengimbau agar seluruh WNI di Taiwan, khususnya di wilayah Hualien, untuk mewaspadai potensi gempa susulan. “WNI di Taiwan agar mengikuti perkembangan informasi dari otoritas Taiwan maupun Taipei,” kata KDEI.

WNI yang terdampak dan membutuhkan bantuan dapat menghubungi KDEI Taipei melalui nomor hotline +88690132000 dan +886987587000.  Menurut data Badan Meteorologi Jepang, gempa bermagnitudo 7,5 di dekat pantai timur Taiwan yang tercatat pada pukul 08.58 waktu setempat (06.58 WIB), Rabu, memiliki kedalaman yang sangat dangkal.

Sementara itu, gempa kedua tercatat berselang kurang dari 15 menit kemudian yakni pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB). Guncangan hingga kekuatan bermagnitudo 4 itu juga dirasakan di Prefektur Okinawa, Jepang selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement