Sabtu 06 Apr 2024 21:01 WIB

Hizbullah: Aksi Balasan Iran Atas Serangan Israel adalah Keniscayaan 

Hizbullah sebut Israel ketakutan dengan balasan Iran

Rep: Lintar Satria / Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebut Israel ketakutan dengan balasan Iran
Foto: Al-Manar/EPA
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebut Israel ketakutan dengan balasan Iran

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat (5/4/2024) menyebut aksi balasan oleh Teheran terhadap serangan Israel ke misi diplomatik Iran di Damaskus sebagai keniscayaan.

“Serangan tersebut merupakan titik balik sejak perang Israel pecah di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023,” kata Nasrallah dalam rekaman pidatonya untuk merayakan Hari Quds Internasional.

Baca Juga

“Kita bisa menyimpulkan dari kata-kata Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei bahwa balasan Iran terhadap serangan ini adalah keniscayaan,” kata dia.

"Israel mulai mengambil tindakan pencegahan karena takut akan balasan Iran," kata Nasrallah, seraya menambahkan bahwa "waktu, lokasi, dan besarnya serangan berada di tangan para pemimpin Iran."

Tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal tinggi, tewas dalam serangan di Konsulat Iran di Damaskus pada Senin.

Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan bersumpah untuk membalasnya dengan serangan mematikan. Israel secara resmi belum mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Menurut media Israel, otoritas di Tel Aviv mempertimbangkan untuk membuka penampungan di tengah ancaman pembalasan Iran.

Pada Rabu, militer Israel memutuskan untuk memanggil tentara cadangan ke Pertahanan Udara Array, yang oleh media lokal disebut sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan serangan balasan dari Iran.

Hizbullah adalah kelompok bersenjata dukungan Iran yang didirikan pada 1982 untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Serangan Senin (1/4/2024) menewaskan dua jenderal dan lima penasihat militer Iran yang sedang ditugaskan di Damaskus, Suriah. Serangan itu terjadi saat Israel meningkatkan serangannya ke Iran dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Teheran.

Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah membalas serangan tersebut. Teheran memiliki banyak opsi. Menggunankan proksi-proksinya mengincar pasukan Amerika Serikat (AS), menyerang Israel secara langsung atau mempercepat program nuklir yang sudah lama Washington dan sekutu-sekutunya coba tahan.

 

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement