Senin 08 Apr 2024 07:58 WIB

Protes Pendudukan Palestina, Irlandia Divestasi Enam Perusahaan Israel

Irlandia telah mengambil langkah pertama mengakui Negara Palestina.

Seorang wanita Palestina bereaksi di depan petugas bersenjata Israel yang berdiri di belakang pagar di pos pemeriksaan Israel di Qalandia, antara Tepi Barat dan Yerusalem, (5/4/2024).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Seorang wanita Palestina bereaksi di depan petugas bersenjata Israel yang berdiri di belakang pagar di pos pemeriksaan Israel di Qalandia, antara Tepi Barat dan Yerusalem, (5/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dana Investasi Strategis Irlandia (ISIF) akan melakukan divestasi pada enam perusahaan Israel karena aktivitas mereka menduduki wilayah Palestina, kata Menteri Keuangan Irlandia Michael McGrath pada Jumat, (5/4/2024). 

McGrath menyatakan, Badan Manajemen Perbendaharaan Nasional (NTMA) telah mengonfirmasi melakukan divestasi oleh ISIF dari portofolio ekuitas globalnya di perusahaan-perusahaan tertentu. “Saya telah diberitahu oleh (NTMA) bahwa mereka telah memutuskan untuk melakukan divestasi dari investasi portofolio global ISIF tertentu di perusahaan-perusahaan yang memiliki aktivitas tertentu di wilayah Palestina yang diduduki,” ujar McGrath dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Dia mengatakan keputusan tersebut berkaitan dengan kepemilikan saham dengan nilai total 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp50,7 miliar) pada enam perusahaan, mencakup bank terbesar Israel. Di antaranya Bank Hapoalim BM, Bank Leumi-le Israel BM, Israel Discount Bank, Mizrahi Tefahot Bank Ltd, First International Bank dan Remi Levi CN Stores.

Ia menyebutkan bahwa keputusan ini akan dilaksanakan "sesegera mungkin" dalam beberapa pekan ke depan. McGrath mengatakan dia diberi tahu bahwa ISIF akan terus meninjau penyelarasan investasi yang relevan dengan parameter investasi dan tujuan komersialnya.

Pada Maret, Irlandia bergabung dengan Spanyol, Malta dan Slovenia mengambil langkah pertama mengakui negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement