REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, memberikan pukulan telak terhadap permukiman Zionis di wilayah utara pendudukan Palestina, pada Senin (8/4/2024), sehingga mengubahnya menjadi "kota hantu" dan melumpuhkannya wilayah sepenuhnya. Menurut Al-Ahed News, media rezim Israel menerbitkan perhitungan mengenai perang yang sedang berlangsung antara pasukan rezim dan petempur Hizbullah, yang menimbulkan kehancuran pada semua aspek ekonomi, sosial dan pariwisata kehidupan para pemukim di wilayah pendudukan utara, pada khususnya pertanian.
Dua permukiman Shlomi dan Kiryat Shemona di wilayah Isba al-Jalil, wilayah utara Palestina yang diduduki, mengalami kerusakan paling parah, dengan kerugian setengah juta shekel (Rp 2,15 miliar). Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa kerugian finansial akibat perang di Gaza pada proyek perdagangan dan keuangan rezim diperkirakan mencapai 6 miliar dolar AS (Rp 95 miliar).
Ketua Dewan Pemukiman Metula David Azoulay, mengakui bahwa sekitar 100.000 pemukim tinggal di luar pemukiman mereka, setelah serangan Hizbullah. Media Israel memperkirakan kerugian pada pertanian mencapai 131 juta dolar AS (Rp 2,079 triliun), dan mencatat bahwa harga pangan meningkat 30 persen. Pendapatan sektor pariwisata juga mengalami penurunan hampir 73 persen.