REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pemimpin Katolik Paus Fransiskus pada Ahad (7/4/2024) mendesak para pemimpin dunia menengahi dan menegosiasikan jalan menuju perdamaian di wilayah Timur Tengah, utamanya Gaza dan Ukraina. Paus Fransiskus mengajak umat untuk terus berdoa bagi perdamaian dalam amanatnya saat doa Ratu Surga, atau Regina Coeli.
Ia menginginkan perdamaian yang adil dan abadi, terutama bagi Ukraina yang merasakan penderitaan, serta untuk Palestina dan Israel. “Semoga semangat Tuhan Yang Bangkit memberikan pencerahan dan mendukung semua orang yang berupaya mengurangi tekanan, dan mendorong tindakan yang memungkinkan negosiasi,” ujar dia.
Paus telah berulang kali meminta agar kedua konflik di negara tersebut diakhiri, dan mendesak para pemimpin untuk bernegosiasi mengakhiri kekerasan tersebut. Pada Rabu (3/4/2024), Paus memperbarui permintaannya dengan mengatakan kepada penduduk sipil yang kelelahan dan menderita, agar diberikan akses terhadap bantuan kemanusiaan serta agar para sandera segera dibebaskan.
Israel mengabaikan putusan sementara Mahkamah Internasional, dengan melanjutkan serangan gencarnya di Jalur Gaza, di mana sedikitnya 30.320 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 71.533 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Perang Israel di Gaza juga telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.