REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menyusul serangan udara Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Iran bersumpah akan membalas serangan itu. Israel pun bersiap menyongsong serangan Iran.
Pada Selasa (9/4/2024), mengutip pejabat keamanan negara Barat, Elaph News dilansir Times of Israel melaporkan, beberapa hari belakangan, militer Israel tengah menggelar latihan perang termasuk persiapan serangan ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Merespons laporan itu, seorang anggota parlemen Iran dikutip Iranian Observer mengatakan, bahwa Iran akan menyerang balik fasilitas nuklir Israel di Dimona dalam tempo 400 detik saja.
Namun, sumber intelijen Amerika Serikat kepada CNN, mengatakan, Iran kemungkinan tidak akan melancarkan serangan langsung ke Israel. Melainkan, Iran akan mendesak proxy mereka di kawasan untuk melancarkan serangan.
Israel saat ini tengah dalam kewaspadaan tinggi. Dalam rapat kabinet pada Selasa, Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan merespons setiap serangan balasan dari Iran.
"Iran telah bersikap melawan kami selama bertahun-tahun secara langsung atau lewat proxy mereka. Sehingga Israel pun bereaksi melawan Iran baik secara bertahan ataupun menyerang," kata Netanyahu.