Organisasi payung kelompok-kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengatakan mereka meluncurkan dua drone ke Kota Haifa pada Rabu dini hari. Kelompok itu dalang puluhan serangan ke pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah sejak Israel menyerang Gaza.
Intensitas serangan mereka mereda sejak serangan di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS. Tapi perlahan-lahan mulai meningkat lagi.
Hampir setiap hari Hizbullah di Lebanon baku tembak dengan militer Israel di perbatasan Lebanon dan Houthi di Yaman melanjutkan serangannya ke kapal-kapal yang memiliki koneksi dengan Israel di jalur perdagangan Laut Merah.
Israel yang memprediksi serangan balasan dari Iran sudah memperkuat pertahanannya. Menambah personel, pesawat dan sistem pertahanan udara serta mengevakuasi sejumlah misi diplomasi di luar negeri.
Dalam khotbahnya Khamenei juga mengecam pemimpin-pemimpin AS dan Inggris yang terus mendukung perang Israel di Gaza. Jamaah menyambutnya dengan teriakan "kematian untuk Amerika."
"Dalam peristiwa satu tahun terakhir, pemerintah Barat dengan terbuka menunjukkan sifat jahat peradaban Barat ke dunia," kata pemimpin tertinggi Iran itu.
"Pertumpahan darah di Gaza meninggalkan perasaan getir pada muslim di seluruh dunia selama bulan suci Ramadhan tahun ini," tambahnya.
Ia mengatakan Israel menyerang perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia sejak gagal mengalahkan pejuang Palestina. Sudah lebih dari 33.300 rakyat Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas dibunuh militer Israel di Jalur Gaza.