REPUBLIKA.CO.ID, Iran akhirnya melancarkan serangan langsung ke Israel pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB sebagai balasan atas serangan udara terhadap kantor konsulat di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Meski juru bicara IDF, Daniel Hagari mengklaim sistem pertahanan Iron Dome mereka berhasil mengintersep 99 persen roket dan misil Iran, video-video yang beredar di media sosial membuktikan bahwa Iran tetap berhasil membom beberapa titik fasilitas militer zionis.
Ada ongkos besar yang harus ditanggung Israel dalam upaya mengintersep ratusan roket dan misil yang dikirim Iran lewat teknologi canggih Iron Dome. Birgadir Jenderal Reem Aminoach, penasihat ekonomi untuk pejabat IDF, memperkirakan angka 1 sampai 1,3 miliar dolar AS dihabiskan Israel dalam semalam.
"Sistem pertahanan malam ini menghabiskan sekitar 4-5 miliar shekels," kata Aminoach kepada Ynet, Ahad (15/4/2024).
"Jika kita berbicara misil balistik yang harus dijatuhkan dengan sistem Arrow, misil dari kapal laut harus dijatuhkan dengan misil lainnya, dan misil drone yang harus dijatuhkan lewat tembakan jet tempur, lalu perinci biayanya, 3,5 juta (shekels) untuk misil Arrow, 1 juta untuk David' Sling, dan lain-lain biaya jet tempur. 4 sampai 5 miliar shekels," ujarnya menambahkan.
Aminoach pun menyoroti keputusan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang menunda pembelian jet-jet tempur baru dari Amerika Serikat (AS). Menurutnya, eskalasi yang terjadi saat ini, mengharuskan Israel untuk kembali melanjutkan rencana pembelian itu.
"Saya tidak ingin mengomentari urusan politik dan kebutuhan dari Kementerian Keuangan. Saya hanya ingin mengatakan jelas dan tajam bahwa, jika Anda ingin menghentikan berbagai ancaman dari luar Israel yang tidak bisa dijangkau dari sini, maka Anda membutuhkan jet tempur. Pesawat-pesawat yang ada saat ini tidak cukup. Kita harus membeli pesawat baru dalam jumlah tertentu."