REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel kembali memperingatkan warga Palestina di Gaza untuk tidak pulang ke wilayah utara kantong pemukiman itu. Peringatan ini disampaikan setelah lima orang tewas dibunuh saat mencoba mendekati rumah mereka di Gaza utara.
Di media sosial X, Senin (15/4/2024) juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan warga Palestina harus tetap di selatan di mana mereka diberitahu untuk mencari perlindungan. Sebab Gaza utara masih "zona pertempuran yang berbahaya."
Pada Ahad (14/4/2024) ratusan warga Palestina yang mengungsi ke Gaza tengah bergerak ke utara untuk pulang ke rumah mereka. Kerumunan orang terlihat memadati jalan di tepi pantai. Pihak berwenang rumah sakit di Gaza mengatakan pasukan Israel menembak mati lima orang yang mencoba bergerak ke utara.
Militer Israel belum menanggapi permintaan komentar dan situasi yang tepat di balik kematian itu tidak segera jelas. Para pengungsi yang hendak pulang mengatakan mereka terdorong untuk melakukan perjalanan ke utara karena mereka muak dengan kondisi sulit yang mereka alami selama mengungsi.
Gaza utara merupakan target awal serangan Israel ke Gaza dan militer Israel masih beroperasi di sana. Sebagian besar wilayah Gaza utara rata oleh serangan Israel dan sebagian besar penduduknya mengungsi.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 68 orang tewas dan 94 orang terluka dalam pengeboman Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir. Hingga total korban jiwa dalam serangan Israel ke Gaza menjadi 33.797 orang.
Kementerian menambahkan, total korban luka menjadi 76.456 orang. Kementerian mengatakan masih banyak korban jiwa yang terjebak di bawah reruntuhan dan tim penyelamat tidak dapat menarik mereka keluar di tengah pengeboman yang tanpa henti.
Israel meluncurkan serangan ke Gaza sebagai balasan serangan mendadak Hamas. Israel mengklaim Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 lainnya dalam serangan 7 Oktober 2023.