REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah laporan pada Jumat (19/4/2024) menyebutkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan kesepakatan pasokan senjata baru dengan Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Nilainya 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16,25 triliun).
Paket kesepakatan yang diusulkan pemerintah Presiden AS Joe Biden tersebut, yang dilaporkan sebagai paket terbesar untuk Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Paket bantuan militer senilai 1 miliar dolar AS itu mencakup amunisi tank 120mm senilai 700 juta dolar AS, 500 juta dolar AS untuk kendaraan taktis, dan kurang dari 100 juta dolar AS untuk peluru mortir 120 mm, menurut Wall Street Journal, yang mengutip para pejabat AS.
Penjualan paket senjata tersebut memerlukan persetujuan Kongres AS yang bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk diselesaikan. Paket itu menjadi tambahan kesepakatan bantuan militer dari yang sebelumnya telah masuk Kongres.
Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS kepada Anadolu. Saat ini, AS menghadapi serangkaian kritik karena memberikan bantuan militer kepada Israel di tengah laporan bahwa negara itu menargetkan warga sipil.