REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Mesir menyatakan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran, pada pada Jumat (19/4/2024). Pernyataan ini menyusul berita tentang serangan rudal dan drone Israel di Iran dan Suriah.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, Kairo mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri sepenuhnya dan mematuhi hukum internasional dan piagam PBB. Kementerian juga memperingatkan akan konsekuensi serius dari ekspansi konflik dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Dilansir dari Ahram Online pada Jumat (19/4/2024), Mesir menegaskan komitmennya untuk mengintensifkan komunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan dan berpengaruh untuk menahan ketegangan dan eskalasi yang sedang berlangsung. Pada Jumat pagi, pertahanan udara Iran menembaki drone di dekat pangkalan udara utama dan situs nuklir di dekat pusat kota Isfahan.
Militer Israel tidak menanggapi permintaan komentar dari Ahram. Ketegangan meningkat sejak serangan balasan Iran terhadap Israe pada hari Sabtu, sebagai pembalasan atas serangan Israel yang menargetkan kedutaan Iran di Suriah. Serangan Israel pada 1 April itu, telah menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal Iran.
Iran kemudian meluncurkan serangan balasan pada Sabtu (13/4/2024) waktu setempat. Namun serangan rudal dan drone yang dilakukan Iran terhadap Israel hanya menimbulkan kerusakan kecil. Hal ini lantaran banyak rudal yang ditembak jatuh dengan bantuan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania.