Senin 22 Apr 2024 18:30 WIB

China Tegaskan tak Ingin Terlibat dalam Perang di Tengah Gejolak Geopolitik

Pemerintah China berharap ketegangan di Timur Tengah dapat mereda.

Orang-orang berkumpul di sekitar komponen rudal balistik yang dicegat yang jatuh di dekat Laut Mati di Israel, Sabtu, (20/4/2024).
Foto: AP Photo/Itamar Grinberg
Orang-orang berkumpul di sekitar komponen rudal balistik yang dicegat yang jatuh di dekat Laut Mati di Israel, Sabtu, (20/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, QINGDAO -- Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Zhang Youxia, mengatakan, China menghormati perdamaian dan tidak berniat terlibat dalam perang dingin atau perang panas dengan negara mana pun. “Namun, kedaulatan wilayah China tidak dapat dilanggar dan kepentingan intinya tidak dapat diganggu gugat,” kata Zhang dalam upacara pembukaan pertemuan ke-19 Konferensi Tingkat Tinggi China Forum Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat, pada Senin, (22/4/2024). 

Militer China, lanjutnya, bersedia memperkuat saling pengertian dan kepercayaan di semua tingkatan dengan angkatan laut negara lain. “Kita harus dengan tegas menolak mentalitas Perang Dingin, politik kekerasan tidak disukai, serta perpecahan dan konfrontasi tidak ada jalan keluarnya,” ucapnya.

Baca Juga

Tak hanya itu, Zhang turut menegaskan, masalah keamanan dan kepentingan sah semua negara harus dihormati. Pertemuan ke-19 forum Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat diadakan pada tanggal 21-24 April di Qingdao, China.

Diselenggarakan oleh angkatan laut China, acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 180 perwakilan delegasi tingkat tinggi dari 29 negara, termasuk Rusia, Australia, Prancis, India, india, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menuturkan, Pemerintah China berharap ketegangan di Timur Tengah dapat mereda dan meminta agar pihak-pihak terkait dapat menahan diri setelah adanya laporan serangan Israel ke Iran. "China menentang tindakan apa pun yang semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan akan terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi," kata Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing, China, Jumat (19/4/2024).

Pada hari yang sama, seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media CBS dan ABC bahwa Israel menggunakan rudal balistik untuk menyerang Iran. Sayangnya, ia tidak dapat memastikan apakah lokasi-lokasi di Suriah dan Irak juga terkena serangan tersebut. "China mencatat laporan serangan tersebut. Kami menentang tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi," tambah Lin Jian.

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement