REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Ketua Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC) kelompok donor internasional untuk Palestina, Norwegia, meminta negara-negara yang menghentikan pendanaan untuk UNRWA, supaya melanjutkan pendanaan mereka. Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide dalam pernyataannya menyambut baik temuan tinjauan independen Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
“Saya mengapresiasi laporan Komisi Investigasi Independen yang diketuai mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, mengenai penanganan isu netralitas yang dilakukan UNRWA,” ujarnya.
“Saya senang laporan tersebut menggarisbawahi bahwa UNRWA memiliki prosedur yang baik untuk memastikan netralitas, dan bahwa organisasi tersebut bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan,” kata Eide menambahkan.
“Saya sangat senang bahwa negara-negara seperti Australia, Kanada, Finlandia, Jerman, Islandia, Jepang dan Swedia telah membatalkan keputusan mereka dan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA,” lanjutnya. Menlu juga mendesak para donor yang menghentikan distribusi mereka agar kembali melanjutkan pendanaan ke Badan Bantuan PBB tersebut.
Norwegia adalah salah satu donor utama yang masih mendanai UNRWA di tengah tudingan Israel terhadap badan tersebut. UNRWA menjadi penyelamat bagi 2,3 juta penduduk Gaza yang hidup di bawah agresi brutal dan kehancuran selama lebih dari enam bulan.