Kamis 25 Apr 2024 21:59 WIB

China Peringatkan Israel Hentikan Rencana Serangan ke Rafah Palestina 

China juga desak negara berpengaruh tak memihak Israel

Pemandangan udara yang diambil dengan drone menunjukkan kehancuran umum di kota Khan Yunis di Jalur Gaza.
Foto: EPA-EFE/STR
Pemandangan udara yang diambil dengan drone menunjukkan kehancuran umum di kota Khan Yunis di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— China menyampaikan keprihatinannya dengan serangan Israel di Gaza dan mendesak Israel untuk menghentikan seluruh operasi militer di Rafah, kata Wakil Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang pada Rabu (24/4).

"Kami sangat prihatin atas seringnya Israel membombardir Gaza dalam beberapa hari terakhir. Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan semua operasi militer terhadap Gaza dan menghentikan rencana serangannya terhadap Rafah," kata Shuang kepada anggota Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan mengenai Palestina. 

Baca Juga

Selain itu, dia mengatakan negara-negara yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Israel juga harus bertindak secara imparsial atau tidak memihak.

Perwakilan Amerika Serikat di PBB selama ini dikenal sebagai pendukung besar Israel di dalam Dewan Keamanan PBB, dengan menghalangi segala resolusi yang dapat mempersulit operasi Israel.

Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel KAN, dengan mengutip sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa tentara Israel atau IDF sedang bersiap untuk segera melancarkan operasi militer di Kota Rafah di Gaza selatan.

“Menurut rencana tentara, lebih dari 1 juta warga Palestina di Rafah akan diminta untuk mengevakuasi diri dari daerah tersebut ke tempat penampungan yang baru-baru ini didirikan di bagian selatan dan tengah Jalur Gaza," kata media lokal Israel tersebut.

Tentara Israel disebut sedang mempersiapkan operasi darat di Rafah yang mencakup evakuasi sejumlah besar penduduk.

Menurut rencana yang disampaikan kepada Amerka Serikat dan sejumlah negara lain yang tidak disebutkan namanya di kawasan Israel itu, serangan tentara ke Rafah tersebut akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan langkah pembagian kota menjadi beberapa zona.

Terdapat indikasi bahwa penduduk di setiap daerah akan diberitahu terlebih dahulu sebelum pasukan Israel masuk, sehingga mereka dapat dievakuasi secara bertahap.

Pejabat keamanan Israel memperkirakan evakuasi warga dari Rafah bisa memakan waktu antara empat hingga lima pekan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement